Uang Rakyat Ludes, Warga Geram Siap Meledak!
Caption Foto:
“Proyek irigasi kirmir di Pasirwangi jadi bangunan hantu. Jalan rusak, material berserakan, aktivitas lumpuh. Warga geram, pemerintah diam!”
PASIRWANGI – publisistiknews.id | Kamis (25/9/2025) –
Proyek pembangunan irigasi kirmir di Jl. Pasirwangi, Desa Padasuka, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, kini menjelma “bangunan hantu” yang menyisakan keresahan. Bukannya bermanfaat, proyek ini justru menghadirkan masalah: jalan rusak, akses warga terblokir, hingga suasana kampung berubah bak kawasan mati.
Alih-alih jadi penopang aktivitas warga—terutama anak sekolah yang membutuhkan akses aman—faktanya proyek tersebut mangkrak dan dibiarkan terbengkalai. Beton setengah jadi, tumpukan material menutup jalan, dan debu beterbangan menjadi pemandangan sehari-hari.
⸻
Warga Muak, Aktivitas Lumpuh
Kemarahan warga pun sudah tak terbendung.
“Kami udah muak! Proyek ini bukan milik desa, tapi kami yang jadi korban. Aktivitas lumpuh, jalan sempit, akses terhalang, urusan terbengkalai! Kalau begini terus, buat apa pembangunan?” teriak seorang warga dengan nada penuh emosi.
Warga lainnya menambahkan, sejak proyek dimulai, keluar-masuk kampung terasa menakutkan. Jalan sempit tertutup material, kendaraan sulit lewat, bahkan keselamatan pejalan kaki terancam.
⸻
Misteri Anggaran, Transparansi Nol Besar
Masyarakat juga mempertanyakan kejelasan proyek ini. Tak ada papan informasi, tak jelas siapa kontraktor, dan tak pernah ada penjelasan soal nilai anggaran.
“Kalau anggarannya besar, kenapa hasilnya kayak gini? Jangan-jangan cuma jadi bancakan anggaran. Kami butuh kejelasan, bukan alasan murahan!” tegas seorang tokoh masyarakat.
Kondisi ini membuat publik semakin curiga. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan warga, justru lenyap tanpa hasil nyata.
⸻
Ancaman Radikalisasi Warga
Kesabaran masyarakat kini berada di ujung tanduk. Jika pemerintah terus diam dan proyek dibiarkan mangkrak, bukan tidak mungkin akan muncul aksi massa.
“Kalau pemerintah terus bungkam, jangan salahkan kami kalau nanti turun ke jalan. Kesabaran ada batasnya!” ujar warga dengan nada keras.
Situasi ini jelas menjadi bom waktu yang bisa memicu konflik sosial lebih besar jika tidak segera ditangani.
⸻
Ultimatum Warga Pasirwangi
Warga menegaskan, mereka bukan anti pembangunan, tapi menolak pembangunan asal-asalan yang menyengsarakan rakyat.
Mereka mendesak pemerintah daerah, Dinas PUPR, hingga pengawas proyek segera turun tangan untuk menyelesaikan pekerjaan terbengkalai ini. Lebih dari itu, mereka menuntut pengungkapan siapa dalang di balik proyek gagal ini, serta meminta penegak hukum menindak tegas pihak yang terlibat.
Proyek mangkrak ini, menurut warga, sudah jelas melanggar UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus sesuai anggaran, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.